Kamis, 06 Januari 2011

Pengetahuan Dasar Peralatan pemanjatan

1. Tali
Fungsi utama dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh. Tali yang di pakai untuk panjat tebing terbuat dari bahan serat nylon ( istilah asing karn) untuk menahan gesekan friksi juga sebagai penguat di pakai pembungkus/ pembalut (mantle) sehingga tali ini biasa di sebut karnmantle.
Dianjurkan jenis tali yang dipakai hendaknya telah diuji coba oleh UIAA, suatu badan yang menguji kekuatan peralatan - peralatan pendakian. Ukuran karnmantle yang biasa dipakai adalah 8,8 mm, 9 mm 10,5 mm dan 11 mm. dengan standar 50 m
Kernmantle ada 2 macam :
Tali dynamic, memiliki kelenturan yang bagus, sehingga dapat berfungsi sebagai peredam kejutan. Kelenturannya mencapai 5 - 15 % dari berat maksimum yang diberikan. Biasa dipakai pemanjat, warnanya mencolok.
Tali static, sebaliknya tidak memiliki kelenturan yang baik sehingga biasanya dipakai untuk turun tebing / Rappeling atau Jumaring/ Ascending. Sifatnya kaku umumnya berwarna puth dan hijau.

2. Carabiner
biasanya disebut cincin kait terbuat dari logam aluminium alloy dan mempunyai variasi, sesuai dengan desan pabriknya. Biasanya kekuatan carabiner tercantum pada alat tersebut
ada dua jenis carabiner :
Carabiner Srew Gate ( menggunakan kunci pengaman)
Carabiner Snap Gate ( tidak terkunci)
Kekuatan carabiner terletak pada pen yang ada, sehingga jika pen suatu carabiner sudah lunggar sebaiknya tidak dipakai
Yang harus diingat adalah :
Carabiner srew gate biasa dipakai untuk penghubung antara tali dan harness dan penambatan
Carabiner snap gate biasa dipakai untuk penghubung antara tali dan pengaman.
Pemasangan snap gate sebaiknya pintunya menghadap ke luar agar memudahkan pada saat memasang / mengaitkan tali utama.
3. Ascender adalah alat yang digunakan untuk meniti tali yang sudah tertambat / tali utama. Cara ini dinamakan ascending atau biasa si sebut jumaring
4. Descender berbentuk angka depalan biasa digunakan untuk turun tebing atau Rappeling atau dapat juga dipakai sebagai pengganti fungsi stricht plate yaitu untuk membelay
5. Sticht plate berfungsi mengamankan sebagai alat untuk memanjat
6. Webbing terbuat dari bahan nilon berguna sebagai seling, tali tubuh juga sebagai alat Bantu penambatan. Panjang standar 5 m
7. Sling biasanya terbuat dari webbing, fungsinya antara lain :
Sebagai penghubung
Membuat natural poin, dengan memanfaatkan pohin atau lubang di tebing
Mengurangi gaya gesek / memperpanjang poin
Mengurangi gaya gesekan ( yang menambat beban) pada chock atau piton yang terpasang
8. Runners pengaman jalan, sling yang dikaitkan dengan carabiner untuk pengaman jalan penambatan
9. Harness jenis alat pengaman tubuh saat memanjat atau turun.
Ada dua jenis harness :
Seat harness, menahan berat badan dipinggul dan dipaha
Full body harness, menahan berat badan di dada, pinggung, punggung, dan paha
10. Stirup tangga untuk membantu menambah ketinggian tanpa menjejakan kaki pada tebing
11. Hammer palu untuk membantu menyisipkan piton pada celah, memakai paku atau bor
12. Bolt (baut) terdiri dari logam yang mempunyai dua lubang. Pemasangannya bolt sebagai alternative terakhir.
13. Hard hats ( topi pengaman, keras tapi ringan ), helm
14. Chalk bag kantong untuk magnesium
15. Magnesium (Mg) sejenis bahan kimia berupa bedak, gunanya untuk menyerap keringat.

Simpul
Definisi simpul adalah ikatan antara tali dengan tali yang akan berfungsi tertentu, apabila diikatkan lagi dengan jenis benda lain
Terdapat bebrapa jenis simpul yang lazim untuk pemanjatan tebing, diantaranya yaitu :
1. Simpul delapan ( figure eight knot ) biasanya digunakan pada ujung tali, misal penggunaannya untuk menghubungkan tali pada sabuk pengaman yang terpasang pada tubuh pemanjat (harness). Bentuknya menyerupai angka delapan.
2. simpul delapan ganda ( double figure eight knot ) bentuk simpul sama dengan simpul delapan, numun menggunakan dua tali yang disatukan. Penggunan pada tengah tali untuk pengamantan pada pengaman yang tersedia.
3. simpul Italia ( Italian hitch) jenis simpul yang bisa digunakan untuk menambat pada pengaman, juga dalam keadaan tertentu dapat dipakai untuk reppeling / turun tebing.
4. simpul kambing ( Bowline ) biasanya digunakan pada ujung tali, penggunaannya untuk mengikatkan tali pada sabuk pengaman ( harness )
5. Simpul pangkal ( Clove hitch) bentuk simpul menyerupai kacamata. Bisa dipakai pada tengah tali berguna untuk menambat pada blayer.
6. Simpul nelayan ganda ( double fishermen knot) digunakan untuk menyambung dua utas tali yang sama tapi tidak sama ukurannya. Pemakaian umum untuk menyambung dua ujung tali.
7. Simpul sambung pita ( tape knot) digunakan untuk menyambung pita, webbing atau tali yang berbentuk pipih.
8. Simpul jerat ( prussic) penggunaannya untuk membuat simpul dari perussik pada tali utama/ yang sudah terpasang, agar dapat dipakai untuk menambah ketinggian.
9. Simpul penginci (over hand) pemakaiannya untuk mengunci pada tengah tali atau pada ujung tali yang terpasang.

0 komentar:

Posting Komentar

buku tamu


ShoutMix chat widget

© PPSWPA KANAL AMBON 2010