Kamis, 06 Januari 2011

System Pemanjatan

1. Himalayan Tactic
System pemanjatan yang biasanya dengan rute yang panjang sehingga untuk mencapai sasaran (puncak) diperlukan waktu yang lama. System ini berkembang pada pendakian pendakian ke pegunungan himalaya. Pemajatan ini biasanya terdiri dari atas beberapa kelompok dan tempat temopat peristirahatan (base camp, fly camp). Sehingga dengan berhasilnya satu orang dari seruruh tim, berarti pemanjatan ini sudah berhasil untuk seluruh tim.

2. Alpine Tactic
System ini banyak di perkembangkan di Pegunungan Eropa. Pemanjatan ini mempunyai tujuan bahwa semua pemanjat harus sampai di puncak dan baru pemanjatan dianggap berhasil. System pemanjatan ini umumnya lebih cepat karena pemanjat tidak perlu lagi kembali lagi ke base camp (bila kemalaman bisa buat fly camp baru dan esoknya dilanjutkan kembali).

Tingkat Kesulitan Pendakian
Klafikasi pendakian
Karena bebntuk permukaan bumi yang bervariasi maka keluarlah klafikasi pendakian yang di tulis berdasakan tingkat kesulitan medan yang dihadapi.
1. Class 1 : berjalan tegak, tampak memerlukan perlengkapan kaki khusus.
2. Class 2 : pendakian pada daerah yang rtidak begitu terjal, namun sudah dibutuhkan perlengkapan kaki yang memadai dan juga menggunakan tangan sebagai pembantu (Rock Climbing)
3. Class 3 : medan pendakian terjal, dibutuhkan teknik dan perlengkapan khusus untuk mendakinya. Kadang - kadang harus dibantu dengan tangan untuk merambat.
4. Class 4 : pendakian dinding terjal (slab – chimney), dibutuhkan perlengkapan memanjat yang khsus pula ( Artificial Climbing )
5. Class 5 : pendakian di dinding terjal tegak lurus sulit, menggunakan perlengkapan memanjat
6. Class 6 : pendakian yang sepenuhnya tergantung pada alat

Terminologi Medan
Karena banyaknya variasi yang terdapat pada tebing, maka intilah yang dipakai untuk kondisi tebing tertentu. Istilah umum yang dipakai adalah ;
1. Face untuk dinding vertical / tegak lurus ( 90)
2. Hang / overhang untuk dinding yang menonjol ke luar/ menggantung (90 >< 132)
3. Roof untuk dinding menggantung / menutupi membentuk atap
4. Slab untuk dinding yang memiliki kemiringan (<90)
5. Crack untuk celah antara batu sempit dangkal yang memanjang
6. Chimney untuk celah antara batu berbentuk memanjang lebar dapat dimasuki tubuh manusia

0 komentar:

Posting Komentar

buku tamu


ShoutMix chat widget

© PPSWPA KANAL AMBON 2010